Puslapdik-Komitmen untuk menyelesaikan kuliah tepat waktu, selalu mencari solusi alternatif dalam menyelesaikan permasalahan dan siap beradaptasi atas segala perubahan merupakan beberapa tips untuk sukses dalam studi di perguruan tinggi.
“Satu lagi yang tak kalah penting adalah selalu berkolaborasi dengan proaktif memperluas jejaring serta saling membantu dan mendukung.” Hal itu dikatakan Kepala Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan (Puslapdik) Kemendikbudristek, Abdul Kahar, saat bersilarurahmi dan berbincang-bincang dengan ratusan mahasiswa penerima KIP Kuliah di Makasar,Jumat, 25 November 2022.
Di kota angin mamiri itu, Abdul Kahar bersilaturahmi dengan 700 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi swasta yang berlangsung di Universitas Muslim Indonesia (UMI) serta dengan sekitar 250 mahasiswa Universitas Hasanuddin.
Dihadapan sekitar para mahasiswa penerima KIP Kuliah itu, Abdul Kahar menegaskan sekali lagi pentingnya bagi mahasiswa untuk membangun jejaring. Dikatakannya, manfaat penting saat membangun jejaring dan berkolaborasi adalah terbukanya berbagai peluang dalam pengembangan karir dan pengetahuan.
“Ketika kita berkolaborasi, akan terjadi pertukaran ide dan pendapat yang produktif dan konstruktif, pertukaran pengalaman dan pengetahuan, adanya kerjasama yang saling menguntungkan dan terbukanya berbagai informasi baru. Hal itu semua sangat penting bagi masa depan mahasiswa, “ungkap Abdul Kahar.
Baca juga : KIP Kuliah Merdeka Dukung Anak-Anak Indonesia Menggapai Perguruan Tinggi
Abdul Kahar juga mengingatkan para mahasiswa penerima KIP Kuliah bersikap secara tepat di jaman yang serba digital saat ini. Sikap yang tepat itu, lanjutnya, adalah memiliki keahlian sesuai kebutuhan industri dan dunia kerja yang diiringi dengan selalu berupaya semaksimal mungkin mengenali dan menguasai teknologi yang terbaru serta punya jiwa kewirausahaan
“Selain itu, mahasiswa perlu mengenali, memahami dan mengelola potensi diri, pelajari kelemahan dan kelebihan diri, “katanya.
Semua hal itu penting, sebab, diingatkan Abdul Kahar, di masa mendatang, saat mahasiswa saat ini kelak terjun di dunia kerja, akan banyak pekerjaan yang hilang dan tergerus jaman, namun sebaliknya muncul berbagai jenis pekerjaan baru.
“Jenis-jenis pekerjaan baru sebagian besar terkait dengan teknologi informasi dan teknologi secara umum, “paparnya.
Baca juga : Kepala Puslapdik : Wujudkan Rasa Syukur Menerima KIP Kuliah dengan Meraih Prestasi
Kampus Merdeka
Untuk menjawab berbagai tantangan masa depan itu serta menyiapkan mahasiswa agar mampu menghadapinya, dikatakan Abdul Kahar, Mendikbudristek, Nadiem Anwar Makarim, telah menggagas program Kampus Merdeka.
“Tujuan Kampus Merdeka adalah meningkatkan kompetensi lulusan, baik softskill maupun hardskill agar siap dan relevan dengan kebutuhan jaman, “katanya.
Selain itu, juga mendorong mahasiswa menguasai berbagai keilmuan, mengembangkan kreatifitas dan kapabilitas, mengembangkan kemandirian, berkolaborasi, serta memperoleh pengetahuan langsung di dunia nyata.
Hal itu akan diperoleh dalam program Kampus Merdeka melalui berbagai kegiatan, seperti pertukaran mahasiswa dalam dan luar negeri, magang di industri, mengajar di sekolah, penelitian, membangun desa, proyek kemanusiaan, studi atau proyek mandiri serta kewirausahaan.
“Mahasiswa penerima KIP Kuliah diharapkan ikut berpartisipasi dalam berbagai program Kampus Merdeka tersebut, agar kelak menjadi sumber daya manusia Indonesia yang unggul, “kata Abdul Kahar.
Diungkapkan Abdul Kahar, sejak Tahun 2010, saat pertama kali BidikMisi digulirkan dan lantas disempurnakan melalui Program KIP Kuliah Tahun 2019, sampai Tahun 2022, pemerintah telah memberi kesempatan pada 1.237.920 mahasiswa dari keluarga tidak mampu untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.