Puslapdik- Mengapa Program Indonesia Pintar (PIP) itu penting? Mengapa KIP Kuliah dan kini menjadi KIP Kuliah Merdeka itu program strategis? Mengapa program beasiswa harus digalakkan pemerintah? Dan mengapa guru itu kudu diberikan tunjangan diluar gaji atau honor?
Ada empat alasan, kenapa PIP, KIP Kuliah dan tunjangan guru penting dan strategis, yakni :
Pertama, Amandemen Keempat UUD 1945 pada tahun 2002 memuat pasal khusus yang mengatur secara mendasar masalah pendidikan. Pasal 31 ayat 1 menetapkan bahwa pendidikan merupakan hak setiap warga negara, sedangkan ayat 2 mewajibkan setiap warga negara mengikuti pendidikan dasar dan mewajibkan pemerintah untuk membiayainya. Sedangkan ayat 4 mengamanatkan negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya 20 persen dari anggaran pendapatan dan belanja negara serta dari anggaran pendapatan dan belanja daerah;
Kedua, tahun 2045, Indonesia memasuki usia 100 tahun. Menyambut ulang tahun satu abad itu, Indonesia telah menyusun Visi Indonesia Emas 2045, yakni melahirkan Generasi Emas Indonesia 2045. Tujuannya, di tahun itu akan tercipta masyarakat Indonesia yang berkualitas, maju, mandiri, dan modern, serta meningkatnya harkat dan martabat bangsa. Untuk itu, pemerintah telah menancapkan empat Pilar Visi Indonesia 2045, yang Pilar Pertamanya adalah Pembangunan Manusia dan Penguasaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek). Hal itu dilakukan, salah satunya dengan peningkatan taraf pendidikan rakyat Indonesia secara merata.
Ketiga, Indonesia telah ikut menandatangani dokumen Perserikatan Bangsa-Bangsa terkait tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) 2015-2030. Salah satu fokusnya adalah peningkatan kualitas pendidikan secara global. Menindaklanjuti kesepakatan tersebut, pemerintah telah mengeluarkan Peraturan Presiden No. 59 Tahun 2017 tentang Pelaksanaan Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Salah satunya, antara lain dengan menetapkan tujuan global pendidikan yakni “Menjamin kualitas pendidikan yang inklusif dan merata serta meningkatkan kesempatan belajar sepanjang hayat untuk semua”.

Keempat, menuju Indonesia Emas 2045, Indonesia dikarunia bonus demografi, yakni komposisi penduduk yang didominasi penduduk usia produktif, yakni usia 15-60 tahun. Pada tahun 2045, diprediksi bahwa angka penduduk usia produktif dapat mencapai 70%. Agar bonus demografi tersebut bisa mendukung visi dan misi Indonesia Emas 2045, pemerintah harus berupaya keras meningkatkan taraf pendidikan masyarakat secara merata dan berkeadilan.
Dengan keempat alasan itulah, pada tahun 2013, pemerintah Indonesia menyelengarakan Program bantuan siswa miskin (BSM). Program ini membantu siswa miskin memperoleh akses pelayanan pendidikan yang layak, mencegah putus sekolah, menarik siswa miskin untuk kembali bersekolah, membantu siswa memenuhi kebutuhan dalam pendidikan. Tahun 2015, BSM ini lebih diperkuat dan diperluas melalui program Indonesia Pintar untuk jenjang SD, SMP, SMA, SMK, SLB, dan yang sederajat di semua jenjang. Sampai tahun 2021, Pemerintah telah menyalurkan bantuan PIP kepada sebanyak 17 juta lebih siswa di semua jenjang pendidikan.
Sebelumnya, ditahun 2010, di jenjang pendidikan tinggi, pemerintah juga telah menelorkan kebijakan Bidikmisi, yakni pemberian bantuan pendidikan bagi mahasiswa dan mahasiswi miskin dan berprestasi. Tahun 2020, Bidikmisi berganti nama menjadi KIP Kuliah dan lantas tahun 2021 menjadi KIP Kuliah Merdeka. Jumlah penerimanya terus bertambah setiap tahunnya. Saat Bidikmisi pertama kali digulirkan tahun 2010 dan tahun 2011, penerimanya sebanyak 50 ribu orang, dan pada tahun 2021, jumlah penerima KIP Kuliah ditetapkan sebanyak 200 ribu mahasiswa.
Namun, pemerintah juga menyadari, peningkatan kualitas pendidikan tidak bisa dilepaskan dari kompetensi guru yang salah satu pemicunya adalah tingkat kesejahteraan guru. Karena itu, sejak tahun 2005, pemerintah Indonesia memberikan tunjangan bagi guru PNS dan lantas dilanjutkan pada tahun 2008 bagi guru non PNS atau honorer.
Semua kebijakan pemerintah Indonesia itu diharapkan memuluskan dan mempermudah jalan untuk meningkatkan sumber daya manusia menyongsong Indonesia Emas 2045.
Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan(Puslapdik),sejak tahun 2020 dibentuk untuk mengelola PIP, KIP Kuliah, berbagai beasiswa pemerintah dan tunjangan guru. Mengapa harus Puslapdik? (Bersambung)–selanjutnya..: Motto Puslapdik : Simple dan Cepat
Sumber referensi:
- Menuju Indonesia Emas 2045 : Peran Strategis Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan, 2020
- Langkah Nyata Program Indonesia Pintar Menuju Indonesia Emas 2045, 2020