Puslapdik-Tahun 2020 lalu, saat memasuki tahun ajaran baru 2020/2021, Andika Ardiyansyah bersorak dan bersyukur penuh kebahagiaan. Betapa tidak, ia dinyatakan lulus SNMPTN di jenjang S1 Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati (SITH) Program Studi Biologi Institut Teknologi Bandung (ITB).
Andika layak bersyukur. Betapa tidak, ia diterima di perguruan tinggi yang banyak diincar para lulusan SMA di seluruh Indonesia. Perguruan tinggi yang selalu masuk ranking tiga besar di Asia bersama dengan Universitas Indonesia (UI) dan Universitas Gajahmada (UGM) menurut QS World University Ranking.
Namun yang lebih layak bersyukur bagi Andika, karena ia bisa berkuliah dengan bantuan dari Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi berupa KIP Kuliah. Tanpa bantuan tersebut, Andika belum tentu bisa membiayai kuliahnya. Ayahnya, Ade Samsudin, hanyalah seorang tukang reparasi dinamo mobil dengan penghasilan per bulan tak tentu, hanya sekitar Rp300 -Rp900 ribu. Ibunya pun hanya ibu rumah tangga biasa. Tak ada tambahan penghasilan. Mereka pun tinggal di sebuah rumah susun bersubsidi di Jalan Industri Dalam, Kelurahan Arjuna, Cicendo, Bandung. Tak jauh dari Pasar Ciroyom.
Menyadari kondisi keuangan seperti itu, Ade tidak pernah berpikir bisa menguliahkan Andika di perguruan tinggi biasa. Ade menyarankan agar Andika mencoba mendaftar kuliah ikatan dinas agar biayanya sepenuhnya ditanggung pemerintah.
“Pada awalnya orang tua meminta saya mendaftar di sekolah ikatan dinas agar difasilitasi atau dibiayai pemerintah, tidak ada biaya UKT dan biaya lainnya. Tapi saya meyakinkan orang tua saya, bahwa ada program pemerintah yang namanya KIP Kuliah yang membiayai mahasiswa sampai lulus kuliah dengan cara kerja hampir mirip seperti ikatan dinas, ada bantuan biaya UKT dan bahkan ada biaya hidup, “jelas Andika kepada Tim Puslapdik yang menemuinya pertengahan 2021 lalu.
Andika sendiri mengaku baru tahu adanya bantuan KIP Kuliah saat ada bimbingan dan konseling saat kelas 12 di SMA nya. Sebelumnya, Andika belum akan adanya PIP dan KIP Kuliah. Mengetahui adanya KIP Kuliah dan merasa yakin bisa masuk perguruan tinggi, Andika lantas mencari tahu di internet tentang apa dan bagaimana serta persyaratan apa yang dibutuhkan untuk memperoleh KIP Kuliah.
“Saya lantas mencoba mendaftar dan memenuhi semua persyaratan. Alhmdulillah saya lolos SNMPTN dan juga lolos mendapatkan KIP Kuliah, “kata Andika.
Baca juga : Memeroleh Bantuan KIP Kuliah, Pratiwi Ingin Wujudkan Mimpi Orang Tuanya
Biologi sebuah solusi
Soal pilihannya ke ITB, lanjut Andika, ia tertarik daftar ke ITB setelah mengikuti open house yang digelar ITB. Awalnya, orang tuanya menyarankan Andika daftar di Teknik Sipil, namun Andika tidak merasa tertarik ke bidang teknik dan lebih tertarik ke biologi.
“Alasan saya memilih biologi karena dari pandemi ini berbagai permasalahan membutuhkan solusi tepat guna. Salah satunya biologi. Tanpa adanya vaksin ataupun hal lain yang berhubungan dengan pandemi ini, kemungkinan kita masih tertinggal, masih diam di rumah, aktivitas tidak jalan, ekonomi juga tidak akan berkembang. Maka itu ,ilmu biologi merupakan ilmu yang sangat kompleks, membutuhkan penerapan dari berbagai disiplin ilmu lainnya, “jelas Andika.
Andika juga aktif di beberapa kepanitiaan di kampus. Untuk menambah uang saku, Andika juga member ikan semacam les privat atau bimbingan pelajaran untuk anak-anak SD dan SMP.
Soal beasiswa KIP Kuliah yang diterimanya, Andika mengaku, selain digunakan untuk keperluan kuliah dan pribadi, juga ada sedikit disisihkan untuk membantu orang tuanya menutupi kebutuhan keluarga, seperti membeli sembako dan bahan kebutuhan sehari-hari lainnya.
“Selama keadaan pandemi ini, pekerjaan bapak berkurang, jadi saya berinisiatif membantu selain tentunya untuk kebutuhan kuliah sendiri, seperti membeli kuota internet, membeli buku paket,diktat, ke warnet,fotocopi, dan sebagainya, juga kebutuhan saya sebagai anak muda, “jelasnya.
Menurut Andika, bantuan KIP kuliah yang diterima setiap bulannya Rp 700 ribu itu sudah mencukupi, bahkan lebih dari cukup. Ia berharap, bantuan KIP Kuliah yang diterima terus berlanjut sampai lulus kuliah kelak. Ia pun berharap, pemerintah memperluas mahasiswa yang menerima KIP Kuliah sebab masih banyak mahasiswa yang layak menerimanya namun karena keterbatasan kuota, tidak bisa menerima.
Baca juga : Dengan Bidikmisi, Anak Sopir Truk itu Kini Jadi Staf Khusus Menteri
Ayahnya, Ade, merasa terharu dan tak menyangka bahwa Andika, anak bungsunya ini bisa kuliah karena dapat bantuan KIP Kuliah. Ade berharap Andika bersemangat kuliah sampai lulus, tidak mengecewakan orang tua, tidak mengecewakan pemerintah yang telah memberikan bantuan dan tidak mengecewakan ITB yang sudah menerimanya untuk berkuliah. “Saya berterima kasih pada pemerintah yang sudah membantu saya dan anak saya yang tidak mampu ini, “kata Ade.
Ade juga merasa bersyukur, bahwa Andika bisa berkesempatan kuliah karena ada bantuan KIP Kuliah. Ade menyadari, tanpa bantuan KIP Kuliah, belum tentu Andika bisa kuliah.
“Pekerjaan sehari-hari saya hanyalah tukang servis dinamo mobil. Kalau ada kerjaan ya saya kerjakan, kalau tidak ada ya saya nganggur. Penghasilan saya tidak menentu, kalau ada yang servis dinamo mobil dengan kerusakan besar, ya besar pendapatan saya, kalau servis ringan, ya paling Rp25 ribu. Jadi dirata-ratalan sehari penghasilan ya sulit, sebab tidak tentu. Sebulan ya kira-kira antara Rp300-Rp900 ribulah,” ujar Ade.
IPK Penerima KIP Kuliah diatas 2,5
Nenden Rina Ratna Komala, Kasubdit Kesejahteraan dan Pengembangan Karakter Direktorat Kemahasiswaan ITB mengatakan, penerima KIP Kuliah tahun 2020 di ITB ada sebanyak 485 orang dengan jumlah laki-laki 256 orang dan perempuan 229 orang. Dikatakan Nenden, prestasi mahasiswa penerima KIP kuliah selama ini, kalau melihat dari IPK nya, sudah memenuhi standar yang diharapkan ITB, yakni diatas 2,5.
Di tahun 2021 ini, saya merasa bersyukur, karena bantuan KIP Kuliah akan ditingkatkan dimana biaya hidup disesuaikan dengan daerahnya masing-masing.
“Dengan perubahan itu, menurut saya, mahasiswa bisa lebih tenang kuliahnya sehingga bisa lebih cepat lulus dengan prestasi yang membanggakan.
“Terima kasih pada pemerintah, semoga bantuan KIP Kuliah ini bisa memberi semangat pada mahasiswa, lebih giat belajar, bisa segera lulus, mengamalkan ilmunya dan bisa berkarya di masyarakat, “kata Nenden.