Puslapdik- KIP Kuliah merupakan salah satu Program Prioritas pemerintahan Joko Widodo dan Kabinet Indonesia Maju. Sedangkan ADik merupakan upaya pemerintah agar anak-anak didik di Papua, daerah 3T, disabilitas, dan anak pekerja migran di Malaysia memperoleh peluang untuk berkuliah di kampus terbaik di seluruh Indonesia.
Menyambut Hardiknas 2023 yang bertemakan “Bergerak Bersama Semarakkan Merdeka Belajar” itu, beberapa orang mahasiswa penerima KIP Kuliah dan ADik menyampaikan komentar dan harapannya melalui platform Whatsapp.,
Glaudio Rivaldo Lumanauw, mahasiswa penerima KIP Kuliah di Teknik Elektro Politeknik Menado, mengakui, peringatan Hardiknas tahun 2023 ini lebih berkesan daripada tahun-tahun sebelumnya.
“Mungkin karena pada tahun ini, saya menjadi sangat serius dalam pendidikan sehingga bisa menjadi Awardee IISMA 2023 di University of Strachcyde. Glasgow, Inggris, “ katanya.
Dikatakan Glaudio, sebagai penerima KIP kuliah, sangat merasa terbantu dan menjadika dirinya lebih serius dalam pendidikan. Namun, Glaudio berharap agar kedepannya, Prorgram KIP Kuliah lebih tepat sasaran.
“Banyak yang saya temui, penerima KIP kuliah adalah orang-orang yang bisa dibilang lebih dari mampu dalam finansial, sedangkan banyak juga saya temui orang yang lebih layak untuk mendapat KIP Kuliah tapi tidak mendapatkannya, “ ujarnya.
Subhan Maulani,mahasiswa D4 Akuntansi Politeknik Negeri Banjarmasin, berharap, semoga Program Merdeka Belajar bisa menjadi cahaya untuk memajukan pendidikan di Indonesia.
Mahasiswa asal Banjarmasin ini juga mengucapkan terima kasih kepada Kemdikbudristek yang telah menyelenggarakan program KIP Kuliah.
“Dengan adanya KIP Kuliah, saya bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, saya juga sangat berharap program KIP K ini selalu menjadi cahaya awal untuk semua generasi muda yang bingung melanjutkan pendidikannya karena masalah ekonomi, “Katanya.
Hal senada dikatakan Khoirun Nisa Lubis, mahasiswa Program Studi Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara. Gadis asal Mandailing Natal ini berharap, semoga kedepannya pendidikan di Indonesia semakin lebih baik lagi. Soal KIP Kuliah, Khoirun berharap penyaluran bantuan KIP kuliah lebih tepat sasaran.
Dari Indonesia Timur, Yolanda Sewi, yang memperoleh beasiswa ADik di Universitas Katolik Santo Thomas, Medan, memberikan sedikit komentarnya mengenai Program ADik.
Mahasiswi asal Jayapura, Papua ini menilai, Program ADik sangat berguna bagi masyarakat. Menurutnya, pendidikan harus menjadi hak yang merata dipenuhi oleh negara kepada setiap warganya.
“Pendidikan yang layak sudah semestinya bisa dirasakan secara adil dan merata oleh setiap anak bangsa.KIP-Kuliah dan juga afirmasi pendidikan merupakan upaya untuk membantu siswa yang memiliki keterbatasan ekonomi tetapi berprestasi untuk melanjutkan studi di perguruan tinggi, “ungkap Yolanda yang kuliah di Program Studi PGSD ( Pendidikan Guru Sekolah Dasar) ini.
Yolanda menyarankan agar KIP Kuliah makin diperluas dan terus disosialisasikan ke pelosok-pelosok daerah yang tidak terlalu terjangkau agar seluruh masyarakat bisa merasakan keadilan dan juga pemerataan secara menyeluruh.