Puslapdik– Ungkapan rasa syukur secara tersirat diberikan oleh tiga orang mahasiswa penerima Beasiswa Indonesia Maju (BIM) di Universitas Negeri Lampung (Unila). Ketiga mahasiswa Unila itu yakni Mohammad Tobi, mahasiswa S2 Program Studi Manajemen Pendidikan; Rea Silfa Nabila Setyaningrum, mahasiswa S1 Prodi Pendidikan Tari; dan Rio Pratama, mahasiswa S1 Teknik Elektro.
“Saya bisa lebih fokus pada kegiatan perkuliahan, meningkatkan motivasi belajar, ingin berprestasi, tak memikirkan biaya kuliah dan biaya hidup,” ungkap Rio.
Lajang kelahiran Marga Catur, Kalianda, Lampung Selatan tahun 2001 itu memperoleh BIM karena menorehkan berbagai prestasi yang terkait teknik elektronika. Beberapa Prestasi yang diraihnya itu antara lain Juara 1 Kontes Robot Terbang Indonesis 2020, masuk 15 besar kompetisi PLN ICE 2021 kategori motor listrik, finalis pada lomba penulisan Idea Icositer (International Conference on Science, Infrastructure, Technology and Regional Development) Institut Teknolog iSumatera Tahun 2021 dan juara 2 Lomba Karya Tulis Ilmiah ( LKTI) Fakultas Teknik Pertanian Unila tahun 2021 dan beberapa kejuaraan lainnya.

Penerima BIM Tahun 2021 ini merasakan tanggung jawab untuk berprestasi lebih baik dibanding mahasiswa lain yang tidak memperoleh BIM. Selain itu,melalui BIM, Rio memperluas jejaring dengan sesama penerima BIM dari berbagai perguruan tinggi di seluruh Indonesia.
“Harapan saya kedepan, saat memasuki dunia kerja, diterimanya saya sebagai awardee BIM ini bisa menjadi portofolio dan nilai tambah untuk mempermudah mencari pekerjaan, “papar RIO yang punya keinginan untuk melanjutkan studi di Jepang ini.
Baca juga : Raeni Bagikan Tips Kuliah di Luar Negeri
Menjadi Agen perubahan
Hal senada dikatakan Muhammad Thobi. Peraih prestasi di bidang Choral festival, lomba tulis dan microteaching ini menilai, BIM sangat berguna untuk menunjang proses perkuliahan yang ujungnya untuk mewujudkan cita-cita.
“Dengan mendapatkan BIM,saya menjadi lebih fokus untuk mengembangkan diri, menuntut ilmu dan menjadi agen perubahan untuk masyarakat, “Kata Thobi.

Baca juga : Chorlance, Gadis Papua Jadi Dokter Melalui Beasiswa ADik
Sebagai bentuk pertanggungjawaban sebagai penerima BIM,Thobi akan terus aktif dalam kegiatan masyarakat, baik bidang sosial maupun pendidikan.
“Saya juga akan memotivasi anak muda di lingkungan sekitar untuk terus berprestasi dan bersama-sama membangun masyarakat untuk lebih maju, “ujar penerima BIM tahun 2022 ini.
Sementara itu, Rea Silfa Nabila Setyaningrum juga bersyukur dapat memperoleh BIM dengan prodi yang sesuai dengan pretasi yang diraihnya sejak SMA, yakni dalam bidang tari.

“Saya bersyukur memperoleh BIM, terutama soal pembiayaan karena di Prodi Pendidikan tari ini banyak biaya tambahan, terutama saat diberi tugas membuat koreografi, “katanya.
Baca juga : Billy Mambrasar Ajak Awardee BPI Kemendikburistek Memasuki Pemerintahan
Rea memperoleh BIM karena keaktifannya dalam berbagai pementasan tari,antara lain pentas tari dalam Hari Tari Dunia di Taman Budaya dan di Dewan Kesenian Propinsi Lampung tahun 2022 lalu.
BIM merupakan program beasiswa yang digelar oleh Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan (Puslapdik) dan bekerjasama dengan Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) dan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). BIM diberikan pada mahasiswa yang mempunyai talenta atau prestasi, baik akademik maupun non akademik.