Puslapdik-LPDP atau Lembaga Pengelola Dana Pendidikan selama ini dikenal masyarakat dalam hal pemberian beasiswa untuk mahasiswa jenjang S2 dan S3 di dalam dan luar negeri. Selain itu, LPDP juga memberikan beasiswa khusus untuk kaum difabel, daerah 3T, serta profesi tertentu,seperti dokter spesialis, pendidik tertentu, kewirausahaan, TNI/Polri, dan kerjasama khusus.
Kini, cakupan sasaran pemberian beasiswa LPDP diperluas. Selain, mahasiswa, beasiswa juga diberikan untuk guru dan tenaga kependidikan di jenjang PAUD sampai SMA dan SMK,dan para dosen. Tak hanya pendidikan ber-gelar, juga untuk pendidikan pendek atau nongelar.
Perluasan beasiswa LPDP itu dilaksanakan melalui program Belajar Merdeka Episode kesepuluh. Ini adalah kerjasama Kementerian Keuangan, Kementerian Pendidikan dan kebudayaan, Kementerian Agama, dan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan.
Menteri Pendidikan dan kebudayaan, Nadiem Anwar Makarim, menuturkan, salah satu perluasan beasiswa LPDP itu, para dosen memiliki empat peluang yang bisa dimanfaatkan. Pertama, melanjut kan gelar magister dan doktoral di perguruan tinggi dalam dan luar negeri. Kedua,akan diberikan subsidi bagi dosen perguruan tinggi akademik yang melaksanakan riset-riset keilmuan, termasuk dalam hal ini adalah mengajar atau meneliti di perguruan tinggi terbaik di seluruh dunia,yaknimasuk ranking 100 dunia, termasuk mobilitas selama 1-6 bulan. Subsidi juga diberikan pada dosen di perguruan tinggi akademik untuk magang atau bekerja part time di perusahaan-perusahaan kelas dunia selama lebih dari satu semester.
“Dengan menjalani riset dan magang di universitas dan perusahaan kelas dunia, para dosen akan menimba pengalaman dan memperluas wawasan sehingga meningkatkan kompetensinya yang pada ujungnya akan berdampak positif pada proses perkulihan bagi mahasiswanya, “harap Nadiem.
Peluang bagi dosen vokasi
Beasiswa LPDP tersebut tak hanya bagi dosen perguruan tinggi akademik, tapi juga bagi dosen di perguruan tinggi vokasi. Ada empat peluang yang bisa dimanfaatkan dosen perguruan tinggi vokasi. Pertama, beasiswa penuh untuk melanjutkan pendidikan S2 dan S3 di perguruan tinggi dalam dan luar negeri. Kedua, subsidi bagi perguruan tinggi vokasi dan dosennya untuk melakukan riset-riset terapan. Ketiga, subsidi untuk program sertifikasi, magang bersertifikat, atau program pelatihan lainnya. Dan terakhir, keempat, subsidi untuk magang atau part time di industri atau di perguruan tinggi vokasi lain selama 2-4 bulan.
“Didukung LPDP,pendidikan vokasi kita terdorong untuk melakukan perubahan dan transformasi, “kata Nadiem.
Untuk mendukung semua bentuk beasiswa dan subsidi tersebut, lanjut Nadiem, proses seleksi akan dipermudah. Dosen yang sudah mempunyai LoA atau sudah diterima di perguruan tinggi tujuan akan dipermudah prosesnya, sedangkan dosen yang belum mempunyai LoA akan dibantu proses pendaftarannya. Begitu pula dengan pilihan perguruan tingginya. Pemerintah telah menyusun perguruan tinggi yang akan jadi tujuan beasiswa secara sistematis. Perguruan tinggi tujuan dipilih berdasarkan versi QS, Times higher, maupun ARW atau Shanghai Ranking.
“Ada Sekitar 5-10 universitas terbaik di masing-masing negara terpilih dengan program studi juga terbaik, “kata Nadiem.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati berharap, agar Kementerian pendidikan dan kebudayaan mengelola proses beasiswa LPDP tersebut secara berhati hati dan bertanggung jawab karena dana LPDP merupakan dan abadi antargenerasi, setiap rupiah bisa dimanfaatkan secara maksimal dan jelas dan tata kelola sebaik mungkin sehingga masyarakat bisa memahami, bahwa uang pajak yang mereka bayarkan dikembalikan untuk masyarakat. “Bagi saya, perluasan program LPDP merupakan upaya perbaikan ekosistem pendidikan, “jelasnya.
Bagi siswa, guru, mahasiswa, dan dosen yang tertarik untuk memanfaatkan beasiswa tersebut, bisa klik https://beasiswalpdp.kemenkeu.go.id atauhttps://beasiswa.kemdikbud.go.id. Pendaftaran semua program dimulai pada 2 Mei 2021.