Puslapdik-Tahukah Anda, bahwa yang bisa menghentikan pandemi Covid-19 itu bukanlah pemerintah, bukan pula dokter, apalagi polisi. Yang bisa menghentikan keganasan Covid-19 dengan segala variannya adalah kita sendiri dan dengan cara yang mudah dan hal yang kecil, bisa dilakukan kapan saja, dimana saja dan oleh siapa saja.
Bagaimana caranya?
Menurut Juru Bicara Pemerintah untuk COVID-19 dan Duta Adaptasi Kebiasaan Baru, dr Reisa Broto Asmoro, pandemi Covid-19 dapat dihentikan hanya dengan mengetatkan disiplin protokol Kesehatan, seperti :
Memakai masker dengan benar dan konsisten.
Menurut Reisa, jenis masker yang terbaik adalah masker bedah sekali pakai dan lebih baik lagi masker N95. “Untuk saat ini, penggunaan masker sekali pakai sebanyak dua lapis merupakan pilihan yang terbaik. Tujuannya menurunkan risiko droplet atau percikan air masuk ke rongga mulut dan hidung, “katanya seperti yang dikutip di laman https://covid19.go.idpada Sabtu, 3 Juli lalu.
Cara memakai masker yang benar, lanjutnya, pertama, bersihkan tangan terlebih dahulu. Gunakan masker bedah sebagai lapisan pertama. Pastikan kawat tipis yang terdapat di bagian atas masker bedah ditekan ke arah wajah sehingga bentuknya mengikuti bentuk hidung. Kemudian lapisi dengan masker kain yang terdiri dari 3 lapis kain.
Dia mengingatkan, pakailah masker kain yang ukurannya pas. Pastikan tali atau karet masker kain dikaitkan dengan baik pada telinga atau diikat di bagian belakang kepala. “Coba hembuskan napas dan rasakan apakah masih ada udara yang mengalir dari sisi atas dan sisi samping masker. Bila masih ada, atur kembali posisi dan kekencangan masker,” tuturnya.
Mencuci tangan dengan sabun
Menurut Reisa, mencuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer haruslah dilakukan berulang kali terutama setelah menyentuh benda yang disentuh orang lain seperti gagang pintu atau pegangan tangga. Reisa juga mengingatkan agar menghindari menyentuh daerah wajah dengan tangan. “Dan ingat pakai hand sanitizer bukan asal basah atau asal semprot. Tetap lakukan enam langkah seperti mencuci tangan dengan air dan sabun. Pastikan merata ke semua bagian tangan dan jari-jari,” ujar Reisa.
Menjaga jarak dan mengurangi aktivitas luar rumah
Dikatakan Reisa, menjaga jarak adalah cara mudah ketiga untuk menghentikan Covid-19. Menurutnya, Covid-19 paling mudah menular saat interaksi jarak dekat, lebih dari 15 menit, dan di ruangan tertutup serta di keramaian. Covid-19 juga akan mudah menular saat ada aktivitas seperti bernyanyi, berbicara, tertawa, terutama pada saat tidak memakai masker dan berinteraksi dengan orang lain.
Menurut Reisa, segera dites saat demam, batuk, pilek setelah kontak erat dengan kasus positif serta berterus terang saat ditelusuri petugas pelacak kasus, dan melaporkan diri ke puskesmas akan dapat mengendalikan penularan Covid-19.
Bila situasi menuntut untuk kontak dengan orang lain, Reisa menghimbau untuk memperhatikan ventilasi udara, durasi, dan jarak interaksi untuk meminimalkan risiko penularan. “Usahakan di ruang terbuka dengan sirkulasi udara yang bagus. Jangan berlama-lama, to the point langsung ke inti interaksi atau percakapan dan selalu jaga jarak,” tegasnya.
Bagi yang harus bekerja di kantor, Reisa mengingatkan, pastikan ada jadwal kerja secara bergantian atau menerapkan rotasi. Ruangan kantor harus selalu disemprot disinfektan dan diupayakan memiliki ventilasi udara yang baik. “Buka pintu dan jendela. Jika pintu atau jendela tidak dapat dibuka, maka air purifier dengan hepa filter dapat digunakan di dalam ruangan,” kata Reisa.
Menurut Reisa, satu tindakan kecil akan menyelamatkan ribuan, bahkan jutaan nyawa dan kembali beraktivitas dengan sehat. “Mari tunjukkan peran kita sebagai warga negara yang peduli untuk saling melindungi,” ujar Reisa.