Jakarta– Empat program yang dikelola Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan (Puslapdik) yakni Program Indonesia Pintar (PIP) bagi anak dari keluarga tidak mampu, Afirmasi Pendidikan Menengah (ADEM), KIP Kuliah dan Afirmasi Pendidikan Tinggi (ADik) menjadi salah sebagian dari arah kebijakan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Tahun 2024.
Program PIP dan ADEM adalah bagian dari kebijakan utama Kemendikbudristek dalam hal peningkatan PAUD dan pelaksanaan wajib belajar 12 tahun. Bersama Program PIP dan ADEM juga ada program penguatan pendidikan kesetaraan, pendidikan inklusif, pendidikan khusus dan layanan khusus; serta Pengembangan Anak Usia Dini Holistik-Integratif (PAUD HI). Berbagai program ini memperoleh total pagu anggaran tahun 2024 sebesar Rp13,99 triliun.
Sedangkan program KIP Kuliah dan ADik menjadi bagian dari arah kebijakan Kemendikbudristek 2024 melalui peningkatan pendidikan tinggi, riset dan teknologi dengan pagu anggaran sebanyak Rp38,57 triliun.
Selain KIP Kuliah dan Afirmasi Pendidikan Tinggi, program peningkatan pendidikan tinggi, riset, dan teknologi itu juga meliputi program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), Matching Fund dan Competitive Fund, pengembangan mutu kelembagaan perguruan tinggi, hilirisasi hasil penelitian, penyediaan bantuan operasional bagi perguruan tinggi negeri serta penyediaan berbagai tunjangan dan beasiswa bagi dosen dan tenaga pendidik, peningkatan sarana prasarana perguruan tinggi, penjaminan mutu layanan perguruan tinggi, serta upaya pencegahan dan penanganan kekerasan di perguruan tinggi.
Arah kebijakan Kemendikbudristek itu diungkapkan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim, pada Rapat Kerja dengan Komisi X DPR RI, di Gedung DPR/MPR RI, Jakarta, pada Kamis (31/8).
Ada lima arah kebijakan Kemendikbudristek Tahun 2024 yang dipaparkan Nadiem dihadapan para anggota Komisi X DPR RI tersebut. Selain peningkatan PAUD dan pelaksanaan wajib belajar 12 tahun, dan program peningkatan pendidikan tinggi, riset, dan teknologi, arah kebijakan Kemendikbudristek Tahun 2024 juga meliputi peningkatan kualitas pembelajaran dan pengajaran dengan pagu anggaran sebesar Rp15,82 triliun, peningkatan kualitas pendidikan vokasi dengan pagu anggaran sebesar Rp6,01 triliun, dan pemajuan dan pelestarian bahasa dan kebudayaan dengan pagu anggaran sebesar Rp3,06 triliun.
Baca juga : Anggaran Pendidikan 2024 Meningkat Jadi Rp660,8 triliun
Anggaran Kemendikbudristek 2024 jadi Rp97,7 triliun.
Dihadapan anggota Komisi X DPR RI, Nadiem memaparkan, lima arah kebijakan itu merupakan upaya Kemendikbudristek dalam memenuhi dua pogram prioritas nasional dan proyek mayor yang tercantum dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) tahun 2024, yakni meningkatkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dan berdaya saing melalui peningkatan pemerataan layanan pendidikan berkualitas dan peningkatakan produktivitas serta revolusi mental dan pembangunan kebudayaan melalui peningkatan pemajuan kebudayaan, peningkatan kesejahteraan rakyat, serta peningkatan budaya literasi, inovasi, dan kreativitas bagi terwujudnya masyarakat yang berpengetahuan.
“Kemendikbudristek berkomitmen untuk memastikan capaian program prioritas nasional yang sudah ditetapkan dalam RPJMN 2020-2024 melalui kebijakan Merdeka Belajar,” kata Nadiem.
Untuk pemenuhan dua pogram prioritas nasional dan proyek mayor itu, Kemendikbudristek mengalami peningkatan anggaran sebesar Rp17,48 triliun menjadi Rp97,7 triliun.
Selain dua program prioritas nasional, pada tahun 2024, Kemendikbduristek juga melakukan perencanaan Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik bidang pendidikan sebesar Rp15,29 triliun yang digunakan untuk rehabilitasi, penambahan prasarana dan penyediaan sarana pendidikan untuk PAUD, SD, SMP, SMA, SMK, SLB, dan SKB, serta pembangunan SMA dan SLB.
Baca Juga :Afirmasi Pendidikan Untuk Pemerataan Pendidikan
Selain DAK Fisik, Kemendikbudristek juga melakukan perencanaan DAK Nonfisik bidang pendidikan sebesar Rp116,31 triliun untuk Bantuan Operasional Satuan Pendidikan (BOSP), Bantuan Operasional Penyelenggaraan (BOP) Museum dan Taman Budaya, serta tunjangan Aparatur Sipil Negara (ASN) daerah.
“Kemendikbudristek terus mendorong dalam pengelolaan anggaran pendidikan dan kebudayaan memberikan dampak pada penguatan program-program prioritas dalam memastikan layanan pendidikan, pemajuan kebudayaan, riset dan teknologi lebih berkualitas,” ujar Menteri Nadiem.
Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek, Suharti, mengatakan, dalam melaksanakan rencana kerja tahun 2024, Kemendikbudristek mengacu kepada rencana kerja pemerintah secara keseluruhan. “Sasaran pembangunan yang ditetapkan di Kemendikburistek tahun 2024 juga membantu negara mencapai target-target yang sudah ditetapkan baik secara langsung maupun tidak langsung seperti dalam pertumbuhan ekonomi, mengurangi angka kemiskinan, dan mengurangi pengangguran,” tutur Suharti.
Dalam kesempatan ini, anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi PDIP, Sofyan Tan, mengapresiasi program-program Kemendikbudristek sehingga kenaikan anggaran tahun 2024 disetujui oleh DPR.
“Ini adalah perjuangan yang luar biasa karena Kemendikbudristek mendengarkan apa yang diinginkan oleh para pemangku kepentingan pendidikan di lapangan. Salah satunya adalah tentang menambah besaran uang pada Program Indonesia Pintar yang diberikan kepada siswa SMA dan SMK,” ujar anggota DPR yang berlatarbelakang pendidikan dokter ini.