Puslapdik– Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) dan TNI AL menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) mengenai pemberian Beasiswa Unggulan (BU) Penghargaan bagi putra dan putri prajurit, awak Kapal Selam KRI Nanggala 402, yang gugur dalam musibah di perairan Bali Utara, pada 24 April 2021 lalu.
Penandatangan dilakukan oleh Asisten Personalia Kepala Staf TNI Al, Laksamana Muda TNI Irwan Achmadi dan Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek, Ainun Na’im,
Penandatanganan MoU yang dilakukan secara Luring dan Daring pada 25 Mei itu merupakan tindak lanjut atas pernyataan Presiden Joko Widodo saat kunjungan kerja ke Jawa Timur pada 29 April 2021 lalu. Saat itu, Presiden mengatakan, putra-putri para awak kapal selam KRI Nanggala 402 akan mendapatkan perhatian khusus dari negara berupa pemberian beasiswa agar bisa mengenyam pendidikan hingga perguruan tinggi. “Untuk putra-putri dari ibu-ibu sekalian nanti akan diatur oleh negara agar bisa sampai kuliah di perguruan tinggi,” tegas Presiden.
Penandatangan Mou tersebut merupakan bentuk jaminan dan kepastian terhadap pelaksanaan pemberian beasiswa unggulan penghargaan tersebut. Beasiswa tersebut diberikan pada 86 putra dan putri dengan total nilai Rp 33, 2 miliar. Pemberian beasiswa tersebut akan disalurkan secara bertahap sampai tahun 2044.
Mendikbudristek, Nadiem Anwar Makarim mengatakan, pemberian beasiswa ini merupakan Langkah konkrit dari amanah presiden dalam memberikan perlindungan dan kepastian bagi masa depan putra dan putri awak KRI Nanggala 402.
”Beasiswa ini diberikan meliputi beasiswa pendidikan, biaya hidup, di setiap jenjang pendidikan yang dijalani para putri dan putri sampai perguruan tinggi, “kata Nadiem dalam sambutannya melalui video.
Nadiem berharap, pemberian beasiswa ini dapat meringankan beban keluarga prajurit yang ditinggalkan, dan memperluas kesempatan untuk menggapai cita-cita dan meneruskan jejak pengabdiannya pada negara.
baca juga : Kemendikbud Berikan Beasiswa Pada Putra dan Putri Awak Kapal KRI Nanggala 402
Juga melalui saluran video, Kepala Staf TNI AL, Laksamana TNI Yudo Margono, menyampaikan, pemberian beasiswa ini merupakan amanah Presiden sebagai bentuk penghargaan atas dedikasi, loyalitas, dan pengabdian para awak KRI Naggala 402.
“Penandatangan Mou ini menjadi pedoman dalam pemberian beasiswa, dan pelaksanan hak dan kewajiban sesuai perjanjian yang sudah disepakati untuk menyalurkan, memantau dan mengevaluasi pemberian beasiswa ini, “ujarnya.
Yudo Margono berharap, pemberian beasiswa ini bisa memberi manfaat yang sebesar-besarnya bagi keluarga prajurit, awak KRI Nanggala 402. Menurutnya, melalui pemberian beasiswa ini, jaminan pendidikan putra-putri awak KRI Nanggala 402 sudah terpenuhi dengan sebaik-baiknya.
“Saya, atas nama TNI, menyampaikan terima kasih pada pemerintah, khususnya Kemendikbudristek dan jajarannya atas terlaksananya penandatanganan MoU ini, “lanjutnya.
Kepala Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan, Abdul Kahar, mengatakan, Puslapdik yang diberi tugas mengelola pemberian beasiswa unggulan penghargaan ini, akan mengawal pemberian penghargaan ini sebagai amanah Presiden untuk kelangsungan biaya pendidikan putra dan putri awak KRI Nanggala 402 di masa yang akan datang.
Sub Koordinator Pada Program Beasiswa Unggulan Puslapdik, Musa Yosep, mengatakan, program beasiswa unggulan ini bentuk penghargaan dan apresiasi. “Program ini tidak bersifat kelembagaan sebab program ini berjangka Panjang, yakni sampai tahun 2044, “katanya.
Pelaksanaan program ini, lanjutnya, dilakukan TNI AL dan Kemendikbudristek melalui perjanjian kerjasama, sehingga mekanisme, sistem, dan aturan mainnya ada termuat dalam perjanjian kerjasama ini. “Tujuannya, agar kepastian pemberian beasiswa ini terjamin mengingat pemberian beasiswa ini berjangka Panjang, “ujarnya.
Dalam Penandatangan MoU iijuga hadir secara daring para keluarga prajurit awak KRI Nanggala 402.. Menurut Asisten Personalia Kepala Staf TNI AL, Laksamana Muda TNI Irwan Achmadi,,pada tanggal 3 Juni mendatang akan dilakukan tabur bunga di lokasi tenggelamnya KRI Nanggala 402.