Puslapdik– Koordinasi dengan instansi yang terkait menjadi salah satu strategi, bahkan bisa dikatakan strategi utama, dalam suksesnya pengelolaan Program Indonesia Pintar (PIP), baik PIP Dikdasmen maupun PIP Pendidikan Tinggi.
Demikian benang merah yang dapat ditarik dari talkshow pada kegiatan Apresiasi Pengelolaan PIP tahun 2022 yang digelar Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan (Puslapdik) beberapa waktu lalu. Talkshow tersebut menampilkan para pimpinan instansi yang meraih penghargaan sebagai pengelola PIP terbaik.
Pada gelaran apresiasi tersebut, LLDIKTI Wilayah VI yang membawahi perguruan tinggi swasta wilayah Jawa Tengah ditetapkan sebagai pengelola PIP terbaik kategori LLDIKTI. Bhimo Widyo Andoko, Kepala LLDIKTI Wilayah VI menuturkan, dalam hal penerimaan calon mahasiswa penerima KIP Kuliah, pihaknya selalu bekerjasama dengan Dinas Sosial dan perguruan tinggi untuk memastikan bahwa data yang kita ambil, baik dari DTKS maupun yang diusulkan perguruan tinggi itu adalah data valid.
Dikatakan Bhimo, pihaknya membangun satu aplikasi yang dimulai dari penetapan kuota penerima KIP Kuliah. Dalam hal penetapan kuota itu, kata Bhimo, LLDIKTI Wilayah VI mempertimbangkan prestasi yang sudah dilakukan perguruan tinggi.
“Walaupun kecil PTnya, tapi punya prestasi yang bagus, kita tambahkan kuotanya, “ujar Bhimo.
Dalam hal menerima data usulan penerima KIP Kuliah dari perguruan tinggi. LLDIKTI Wilayah VI lakukan cek silang antara data di Kemensos dengan data di perguruan tinggi dan di PD DIKTI untuk difilter sehingga muncul nama-nama mahasiswa yang layak menerima KIP Kuliah.
Baca juga :
- Kemendikbudristek Berikan Apresiasi Pada Pengelola PIP Terbaik 2021
- Yuk Ikuti Cara Menggunakan Aplikasi SIPINTAR
Dalam hal pelaksanaan dilapangan, diakui Bhimo tidak segampang yang dibayangkan. Maksudnya,tidak sedikit perguruan tinggi di Jawa Tengah yang tidak mengetahui panduan KIP Kuliah sehingga beberapa diantaranya menaham buku tabungan mahasiswa penerima KIP Kuliah, bahkan ada yang memotongnya.
“Kami berjalan bersama Itjen Kemendikbudristek melakukan pembinaan. Saya mengapresiasi Itjen yang sangat proaktif mengawal proses pelaksanaan,”jelasnya.
Dalam hal pemantauan,dilanjutkan Bhimo, pihaknya secara rutin mengadakan pertemuan dengan para mahasiswa penerima KIP Kuliah dan operator pengelola KIP Kuliah di perguruan tinggi. “Kita bina mahasiswanya, kita kumpulkan dalam satu event dengan memberikan pencerahan mengenai kebangsaan sedangkan operatornya kita perkuat koordinasi, “kata Bhimo.
Soal koordinasi juga diungkapkan Direktur Politeknik Negeri Sambas, Yuliansyah. Untuk kategori pendidikan tinggi vokasi, Poltek Sambas menjadi penerima penghargaan terbaik. Dikatakan Yuliansyah, sebagai politeknik yang berada di daerah 3 T dan diperbatasan dengan Malaysia, pihaknya, berkolaborasi dengan kelompok masyarakat perbatasan dan pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) Kemensos.
“Karena wilayah 3T dan ada di perbatasan, masyarakatnya sangat sedikit yang berminat untuk lanjut ke perguruan tinggi karane factor ekonomi.Karena itu, dengan pendamping PKH dan tokoh masyarakat, kita dorong lulusan SMA untuk lanjut ke perguruan tinggi dengan KIP Kuliah, “ujarnya.
Sasaran penerima KIP Kuliah di Sambas, lanjut Yuliansyah, sesuai dengan panduan PIP, yakni pertama adalah siswa pemilik KIP dikdasmen, berikutnya adalah masyarakat yang terdaftar PKH dan pemilik Kartu Keluarga Sejahtera (KKS), keluarga miskin yang sesuai dengan DTKS, dan anak-anak TKI yang ada di Serawak Malaysia.
“Jadi kami bersinergi dengan pihak lain sehingga kelima sasaran tadi jadi priroitas kami dalam penerimaan KIP Kuliah, “kata Yuliansyah.
Hal senada dikatakan Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga Propinsi Bali, I Ketut Nyoman Boy Jayawibawa. Menurutnya, ada tiga strategi yang diterapkan sehingga Disdikpora Bali meraih penghargaan sebagai pengelola PIP terbaik 2022 kategori dinas pendidikan propinsi.
Pertama, untuk ketepatan sasaran penerima PIP Dikdasmen, pihaknya berkoordinasi secara intensif dengan dinas sosial, aparat desa dan satuan pendidikan, sehingga jika ada data yang meragukan segera dilaksanakan home visit agar tepat sasaran. Kedua, karena ada keterbatasan dalam anggaran untuk home visit, terlebih harus mengelola SMA, SMK dan SLB, pihaknya melakukan pendalaman.
“Untuk ketepatan waktu penyaluran, kami berkoordinasi dengan bank penyalur, yakni BRI yang sudah ada di setiap kecamatan. Begitu juga operator sekolah wajib mengontrol SiPintar sehingga ketika ada dana tidak cair atau siswanya belum mencairkan, akan kami evaluasi kembalikan kuotanya, “jelasnya.
Begitu pula dengan Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Buleleng, Made Astika. Disdikpora Kabupaten Buleleng meraih penghargaan sebagai pengelola PIP Dikdasmen kategori dinas pendidikan kabupaten/kota.
Pertama, ujar Astika, Disdikpora Buleleng menugaskan beberapa petugas Disdikpora, petugas satuan pendidikan dan masyarakat, serta pihak bank untuk selalu berkoordinasi melalui grup Whatsapp.
“Semuanya wajib mengontrol SiPintar sehingga kalau terjadi Sesutu terkait pencairan, cepat dilaporkan, “katanya.
Menurutnya, di Kabupaten Buleleng ada Sembilan kecamatan. Masing-masing kecamatan memiliki satu orang koordinator PIP untuk memastikan PIP tersalurkan dengan cepat dan tepat.