Puslapdik- Kantor Staf Presiden (KSP) bersama Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan (Puslapdik) melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Tapanuli Utara dan Kabupaten Toba, Sumatera Utara pada 30 Agustus – 1 September 2022.
Menurut Abetnego Panca Putra Tarigan, Deputi KSP Bidang Pembangunan Manusia, kunjungan tersebut dilakukan dala upaya melakukan pemantauan dan pengendalian program-program prioritas pemerintahan Presiden Joko Widodo-Ma’ruf Amin.
“Kami ingin mengetahui kondisi di lapangan, seperti apa dan bagaimana Program Indonesia Pintar (PIP) dan KIP Kuliah yang dikelola Puslapdik di lapangan, apa kendalanya, apa tantangannya, apa yang harus diperbaiki dan ditingkatkan, “ujar Abetnego saat berkunjung ke Kantor Bupati Tapanuli Utara.
Dihadapan Bupati Tapanuli Utara, Nikson Nababan, Abetnego mengungkapkan, pembangunan infrastruktur harus dibarengi pembangunan kualitas sumber daya manusia (SDM).
“Okelah kita bangun pabrik, kita bangun industri, kita bangun destinasi pariwisata, tapi bagaimana dengan SDMnya yang akan memenuhi kebutuhan tenaga kerja di industri-industri itu yang idealnya harus diisi SDM lokal dimana industri itu berada?” katanya.
Baca juga : KSP dan Puslapdik Saring Masukan Tentang PIP
Untuk itulah, lanjutnya, PIP dan KIP Kuliah perlu diintensifkan di kawasan yang menjadi prioritas nasional untuk melahirkan SDM-SDM unggul. “Saat ini kita sediakan anggaran sekitar 9,8 triliun untuk KIP Kuliah dan 7,9 triliun untuk PIP. Tujuannya, bukan semata-mata memperluas akses Pendidikan tetapi juga dipastikan melahirkan SDM-SDM unggul, “tegas mantan aktifis Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) ini.
Bupati Tapanuli Utara, Nikson Nababan, mengatakan, saat ini pihaknya sedang melakukan refocusing dan rasionalisasi anggaran. Fokus pembangunan di Tapanuli Utara saat ini pada pembangunan desa, salah satunya interkoneksi, membuka akses daerah-daerah yang terisolir dengan melakukan berbagai inovasi.
Nikson mengakui, anggaran pendidikan di kabupaten Tapanuli Utara sangat kurang. Namun komitmennya pada Pendidikan tetap kuat. Nikson membayangkan adanya pembelajaran dengan penggunaan materi animasi yang bisa menarik perhatian siswa sehingga daya serap pelajaran meningkat. Untuk itu Nikson berharap ada peningkatan Dana Alokasi Khusus (DAK) bidang pendidikan.
“Soal PIP dan KIP Kuliah ini, saya berharap diprioritaskan anak-anak yatim piatu, dan ada peningatan kuota PIP dan KIP Kuliah di Kabupaten Tapanuli Utara ini, “kata Nikson.
Dalam kesempatan itu, Muni Ika, Sub Koordinator KIP Kuliah Puslapdik, memaparkan berbagai jenis pembiayaan pendidikan yang dikelola Puslapdik, seperti PIP, KIP Kuliah, ADik,dan tunjangan guru.
“Di Tarutung ini, kami dari Puslapdik dan KSP mencoba mengenali pelaksanaan program PIP dan KIP Kuliah untuk dicari apa kendala dan bagaimana solusinya, “katanya.