Puslapdik– Lembaga Pengelolaan Dana Pendidikan (LPDP) bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi(Kemendikbudristek). Kerjasama itu berupa pemberian beasiswa Microcredentials Bermagang dan Studi Independen.
Dalam kerjasama ini, Kemendikbudristek melakukan perubahan skema kerjasama magang. Pada skema kerjasama sebelumnya, proses pengajuan permohonan magang dilakukanoleh mahasiswa kepada perusahaan. Dalam skema baru, perusahaan juga diminta membuat rancangan proposal terkait pelaksanaan program magang tersebut.
“Magang bersertifikat ini dilengkapi lagi dengan sertifikasi yang dikenal oleh dunia industri. Istimewanya lagi oleh Mas Menteri, perusahaan yang dipilih untuk magang bersertifikat kampus vokasi ini tidak sama dengan magang seperti biasanya. Kalau ini perusahaannya kita datangi, kemudian mereka diminta membuat proposal sertifikasinya dan proyeknya seperti apa,” ucap Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Wikan Sakarinto, beberapa waktu lalu, pada Sosialisasi Program Kampus Merdeka Vokasi 2021: Beasiswa Microcredentials Bermagang dan Studi Independen, yang dilakukan secara daring.
Dikatakan Wikan, melalui Program Magang Bersertifikasi ini, mahasiswa bisa mengasah kemampuan dan kompetensinya yang akan menghasilkan sertifikasi dan diakui oleh dunia kerja.
Skema magang model baru ini, lanjut Wikan, dinilai sebagai solusi yang saling menguntungkan. Perusahaan dapat merekrut hingga 100 mahasiswa untuk magang di perusahaannya. Hal tersebut tentunya dapat memudahkan perusahaan untuk melakukan proses seleksi calon pegawai yang telah terlatih kemampuannya sejak mengikuti program magang bersertifikasi ini.
Dalam kerjasama tersebut, LPDP memberikan beasiswa berupa gaji atau honor kepadaa mahasiswa dengan kisaran paling tinggi sebesar Rp 4 juta. Honor tersebut bervariasi jumlahnya disesuaikan dengan beban kerja yang diberikan oleh perusahaan.
Dalam upaya menciptakan sumber daya manusia (SDM) yang unggul, kompeten dan berdaya saing global, Wikan mengharapkan LPDP dapat pula memberikan fasilitas supervisor magang agar dapat melatih dan membimbing mahasiswa tersebut dalam melakukan program magang.
Direktur LPDP, Dwi Larso, menyatakan, bahwa dalam program magang yang merupakan bagian dari Kampus Merdeka Vokasi ini perlu mengadakan kolaborasi dari berbagai pihak demi mencapai tujuan pembangunan ekosistem pendidikan vokasi.
Hal senada juga dikatakan Adhi Mahfud, perwakilan Kadin/Apindo. Menurut Adhi, terdapat lima metode yang dapat dilakukan oleh Pendidikan Vokasi:
- Membangun kolaborasi demi mengembangkan dan menyempurnakan ekosistem pendidikan vokasi yang berkualitas;
- Mampu menjawab tantangan bisnis di masa yang akan datang;
- Mempunyai strategi efektif demi membangun dan memberdayakan sumber daya yang efisien;
- Memahami dan mengikuti tren bisnis yang ada;
- Berkomitmen dan bersungguh – sungguh membangun Gerakan Merdeka Vokasi
Sedangkan Direktur Mitras DUDI, Ahmad Saufi, berharap agar langkah kolaborasi dari berbagai pihak ini dapat turut mendukung dan membangun komitmen dalam mewujudkan Gerakan Merdeka Vokasi demi menciptakan SDM yang unggul dan kompeten. “Melalui program ini, mahasiswa diharapkan mampu mengembangkan potensi dan skill untuk dunia usaha, dunia industri, dan dunia kerja (DUDIKA). Program ini dibuka bagi para mahasiswa perguruan tinggi vokasi swasta maupun negeri di bawah naungan Kemendikbudristek,” ungkap Saufi. (Archie Amalia Zahra–penulis magang/ Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Pembangunan Jaya)
Editor : Yanuar Jatnika