Puslapdik– Calon mahasiswa yang punya keinginan untuk memperoleh bantuan pendidikan KIP Kuliah diharapkan memilih program studi (Prodi) yang sesuai dengan minat dan kemampuannya.
“Jangan asal pilih prodi, sebab sistem di KIP Kuliah tidak memperkenankan mahasiswa penerima KIP Kuliah untuk pindah prodi dan kalau memang ingin pindah Prodi, ya KIP Kuliahnya dihentikan,” demikian dikatakan Sub Koordinator KIP Kuliah Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan (Puslapdik), Muni Ika, dihadapan mahasiswa Akademi Keperawatan Kabupaten Tapanuli Utara dan Universitas Sisingamangaraja XII Tapanuli Utara (UNITA), 31 Agustus 2022 lalu.
Puslapdik bersama sama dengan Kantor Staf Presiden (KSP) melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Tapanuli Utara dan Kabupaten Toba, Sumatera Utara pada 30 Agustus – 1 September 2022. Tujuan kunjungan kerja itu untuk melakukan pemantauan dan pengendalian pelaksanaan KIP Kuliah dan PIP yang merupakan program prioritas pemerintahan Joko Widodo-Ma’aruf Amin.
Muni Ika mengungkapkan, tahun 2022 ini, sudah ada sekitar 800 ribu calon mahasiswa yang mendaftar untuk memperoleh KIP Kuliah, namun kuota KIP Kuliah tahun 2022 ini hanya sekitar 185 ribu. Diakui Muni Ika, kuota KIP Kuliah tahun 2022 memang berkurang secara nasional yang artinya kouta di masing-masing perguruan tinggi juga berkurang.
“Dengan kuota sebesar itu, maknanya, masih banyak calon mahasiswa dari keluarga tidak mampu yang tidak bisa memperoleh KIP Kuliah, tentunya dengan berbagai alasan, “katanya.
Untuk itu, mahasiswa yang sudah berhasil memperoleh KIP Kuliah harus mampu membuktikan kelayakannya sebagai penerima KIP Kuliah. Seandaiknya seorang mahasiswa penerima KIP Kuliah. karena berbagai hal, tidak mampu memenuhi standar Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) yang dipersyaratkan masing-masing perguruan tinggi, maka perguruan tinggi wajib melakukan pembinaan.
“Pembinaan dilakukan maksimal dua semester, kalau tetap tidak ada perubahan, ya KIP Kuliahnya dihentikan dan diganti oleh mahasiswa lain, “katanya.
Baca juga : KSP dan Puslapdik Pantau PIP dan KIP Kuliah di Tapanuli Utara
Pemantauan KIP Kuliah
Abetnego Panca Putra Tarigan, Deputi KSP Bidang Pembangunan Manusia, kunjungan tersebut dilakukan dalam upaya melakukan pemantauan dan pengendalian program-program prioritas pemerintahan Presiden Joko Widodo-Ma’ruf Amin.
“Kami ingin mengetahui kondisi di lapangan, seperti apa dan bagaimana Program Indonesia Pintar (PIP) dan KIP Kuliah yang dikelola Puslapdik di lapangan, apa kendalanya, apa tantangannya, apa yang harus diperbaiki dan ditingkatkan, “ujar Abetnego.
Dikatakan Abetnego, KIP Kuliah merupakan salah satu program prioritas pemerintahan Joko Widodo-Ma’ruf Amin. Tujuannya, untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang unggul.
Karena itu, lanjutnya,kedatangannya ke Tapanuli Utara dan Kabupaten Toba bersama-sama dengan Puslapdik untuk mengetahui sampai sejauh mana program KIP kuliah dilaksanakan.
“Kita kenali dan kita pelajari sistem dan prosedur pelaksanaannya, kita apresiasi pemerintah daerah, kita kenali kebutuhan daerah, dan kita evaluasi untuk menuju pelayanan yang lebih baik, “katanya.
Menurut Abetnego, fokus pelaksanaan KIP Kuliah bukan hanya tepat sasaran tapi juga tepat guna. Bukan hanya membuka akses mahasiswa dari keluarga tidak mampu untuk bisa melanjutkan Pendidikan tinggi tapi juga mendorong mahasiswa penerima KIP Kuliah untuk mampu berprestasi dan mengungkap potensinya.
“Diharapkan bantuan KIP Kuliah akan jauh memberi semangat pada penerimanya untuk berprestasi dan melakukan perubahan, baik perubahan bagi dirinya, keluarga, maupun untuk masyarakat dan bangsa, “tegasnya.
Tepat sasaran
Sebelumnya, Direktur Akademi Keperawatan Kabupaten Tapanuli Utara, Nurlela, mengungkapkan, mahasiswa penerima KIP Kuliah di kampusnya ada sekitar 16 orang. “Memang kurang, masih banyak mahasiswa ayang layak tapi belum dapat KIP Kuliah, tapi kami pastikan bahwa KIP Kuliah di kampus kami sudah tepat sasaran. Saat seleksi KIP Kuliah, kami datang langsung ke rumah calon penerima KIP Kuliah untuk lakukan verifikasi. “ujarnya.
Wakil Rektor UNITA berharap agar kuota KIP Kuliah di kampusnya dan umumnya di tapanuli Utara ditambah sebab terbukti, bantuan KIP Kuliah akan mampu meningkatkan prestasi mahasiswa yang ujungnya meningkatkan martabat bangsa.
“Di UNITA sendiri, kami dorong para mahasiswa, termasuk penerima KIP Kuliah untuk punya minat dan potensi berwirausaha, “katanya.
Dalam kesempatan itu, dilakukan dialog dengan mahasiswa terkait KIP Kuliah. Beberapa mahasiswa penerima KIP Kuliah menyakan mengenai kemungkinan pindah prodi, persyaratan minimal IPK bagi penerima KIP Kuliah dan persoalan mengenai bantuan biaya hidup.