Puslapdik-Kebijakan Merdeka Belajar yang digelar Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi terbukti mampu membawa Indonesia melewati tantangan berupa pandemic Covid-19 yang melanda Indonesia dan dunia selama 2 tahun.
“Kita tidak hanya mampu melewati, tetapi berdiri di garis depan untuk memimpin pemulihan dan kebangkitan, “kata Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Anwar Makarim, dalam pidatonya secara tertulis dalam peringatan Hari Pendidikan Nasional Tahun 2022.
Upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional Tahun 2022 yang bertema “Pimpin Pemulihan, Bergerak Untuk Merdeka Belajar “ digelar di halaman Kantor Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi dan dihadiri secara tatap muka, terbatas, minimalis oleh 252 peserta yang mengenakan pakaian adat dan juga dihadiri secara daring pada Jumat, 13 Mei 2022.
Dalam pidatonya itu, Nadiem menjelaskan, melalui salah satu kebijakan Merdeka Belajar, yakni Kurikulum Merdeka, yang berawal dari upaya untuk membantu para guru dan murid di masa pandemi, terbukti mampu mengurangi dampak hilangnya pembelajaran selama pandemi.
“Kurikulum Merdeka sudah diterapkan di lebih dari 140 ribu satuan pendidikan di seluruh Indonesia yang berarti bahwa ratusan ribu anak Indonesia sudah belajar dengan cara yang jauh lebih menyenangkan dan memerdekakan, “ungkap Nadiem.
Selain itu, kebijakan Asesmen Nasional yang juga bagian Merdeka belajar, membuat peserta didik tidak perlu khawatir dengan tes kelulusan. Menurutnya, Asesmen Nasional tidak bertujuan untuk “Menghukum” murid dan guru, tetapi sebagai bahan refleksi agar guru terus terdorong untuk belajar. Begitu juga dengan kepala sekolah agar termotivasi untuk meningkatkan kualitas sekolahnya agar menjadi lebih inklusif dan bebas dari ancaman tiga dosa pendidikan, yakni perundungan, kekerasan seksual, dan intoleransi.
Semangat Merdeka Belajar juga dialami para seniman dan pelaku budaya. Mereka mulai bangkit dan berkarya dengan lebih merdeka melalui terobosan berupa dana abadi kebudayaan dan kanal budaya pertama di Indonesia.
“Kini tak ada lagi batasan ruang dan dukungan untuk berekspresi, untuk terus menggerakkan pemajuan kebudayaan, “lanjut Nadiem.
Diungkapkan oleh Nadiem, bahwa apa yang sudah dilakukan Indonesia itu sudah digaungkan ke semua negara melalui presidensi Indonesia di Konferensi Tingkat Tinggi G20.
“Kita akan terus memegang komando, memimpin pemulihan bersama, bergerak untuk Merdeka Belajar, “tegas Nadiem yang mengenakan pakaian adat dari Flores, Nusa Tenggara Timur.
Dalam kesempatan itu, Nadiem mengajak para penggerak Merdeka Belajar untuk terus bergerak bersama memulihkan bangsa pascapandemi Covid-19.
Pada upacara peringatan Hari Pendidikan nasional 2022 tersebut, juga dilakukan penganugerahan tanda kehormatan Satya lencana karya satya sesuai Keputusan Presiden Nomor 7 tahun 2022. Penganugerahan diberikan kepada pegawai di lingkungan Kemendikbudristek yang sudah bekerja selama 10,20, dan 30 tahun dengan penuh kesetiaan pada Pancasila dan UUD 45, negara dan pemerintah, kejujuran, dan kecakapan serta disiplin terus menerus.
Nadiem juga berkesempatan menyapa 2700 peserta upacara yang hadir secara daring, yakni 830 peserta didik berprestasi, 170 duta Rumah Belajar dan kaptenbelajar.id., 1000 guru penggerak angkatan 1 dan 2, 200 mahasiswa Kampus Merdeka, 400 alumni Kemah Budaya Kaum Muda dan pelaku budaya seluruh Indonesia, serta 100 duta Bahasa Tahun 2020/ 2021.
Baca juga :
- Kurikulum Prototipe Mendukung Tujuan Education Working Grup G-20
- Platform Merdeka Mengajar Disambut Antusias Para Guru
Interaksi Mendikbud dengan siswa SMPN 5 Jakarta.
Selain upacara bendera, peringatan Hardiknas Tahun 2022 juga akan digelar pada Jumat, 13 Mei 2022, pukul 18.30 WIB. Acara itu disiarkan secara langsung di TV Edukasi, kanal budaya Indonesiana TV, dan YouTube Kemendikbud RI.
Acara ini akan dimeriahkan oleh Desta, Indah Kusuma, Gita Bahana Nusantara, dan para tokoh pendidikan dan kebudayaan. Juga akan dilakukan interaksi Mendikbudristek dengan peserta didik kelas VIII saat #masukkelas di SMP Negeri 5 Jakarta. Mendikbudristek juga akan menyampaikan kisah semangat gotong royong dan Merdeka Belajar sebagai sebuah gerakan milik bersama.