Puslapdik- Sebanyak 320 siswa SMA penerima beasiswa Afirmasi Pendidikan Menengah (ADEM) Angkatan VIII asal Papua untuk sementara kembali ke daerah asalnya masing-masing. Para siswa itu merupakan penerima ADEM tahun 2020 yang memperoleh kesempatan belajar di berbagai SMA dan SMK di Bali, Jawa Timur, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Banten.
Para siswa tersebut sementara kembali ke daerah asalnya masing-masing sambil menunggu seleksi penerimaan mahasiswa baru di perguruan tinggi negeri dan swasta melalui program Afirmasi Pendidikan Tinggi (ADIK).
Kembalinya para siswa ADEM wilayah Papua ke daerahnya masing-masing diharapkan dapat menjadi motivasi para lulusan ADEM untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Selain itu, juga diharapkan dapat menginspirasi teman-teman dan dik-adik kelasnya di Papua dengan berbagi praktik baik selama mengikuti Program ADEM.
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim, mengapresiasi keberanian para siswa-siswi yang telah meninggalkan zona nyaman untuk belajar di luar Pulau melalui beasiswa ADEM.
“Indonesia membutuhkan adik-adik semua untuk menjadi pemimpin masa depan, jangan lewatkan kesempatan yang ada. Teruslah belajar untuk menggapai cita-cita dengan semangat Merdeka Belajar,” pesan Mendikbudristek dalam acara Pemulangan Siswa-Siswi ADEM Wilayah Papua di Jakarta, Rabu (14/6).
Nadiem mengajak para siswa lulusan ADEM untuk menjadikan pengalaman belajar selama tiga tahun di Bali dan Jawa sebagai bekal dalam mengembangkan diri menjadi mahasiswa. “Saat ini para mahasiswa Indonesia punya kesempatan yang jauh lebih besar mengembangkan potensinya dengan belajar di luar kampus,” tutur Nadiem.
Ia menuturkan, sejak tiga tahun lalu, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengajak para mahasiswa untuk mengikuti program-program Kampus Merdeka seperti Program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB), Projek Sosial, Kewirausahaan, hingga pertukaran pelajar di dalam dan luar negeri. Hingga saat ini, lebih dari 470.000 mahasiswa dari seluruh Indonesia telah mengikuti berbagai Program Kampus Merdeka dan lebih dari 1.500 di antaranya berasal dari kampus-kampus di Papua dan Papua Barat.
“Saya dengar sendiri pengalaman para mahasiswa yang menjadi peserta Kampus Merdeka. Mereka mendapat kesempatan untuk turun langsung ke lapangan dan mempelajari hal-hal yang tidak diajarkan dalam kelas. Itu sebuah pengalaman berharga yang sangat berguna untuk membangun masa depan,” ujar Mendikbudristek.
Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek, Suharti, menyampaikan, bahwa beasiswa ADEM merupakan salah satu komitmen pemerintah dalam perluasan akses dan penuntasan pendidikan tingkat menengah bagi daerah dengan kondisi khusus.
“Program ADEM bagi putra-putri di Wilayah Papua merupakan salah satu komitmen dan bentuk perhatian Kemendikbudristek untuk membuka akses, memberikan kesempatan, dan keberpihakan kepada mereka untuk dapat menerima layanan pendidikan menengah yang berkualitas serta dalam rangka akulturasi keragaman budaya di Indonesia,” tutur Suharti.
Sejak tahun 2016 hingga 2022, Kemendikbudristek telah mengantarkan 5.509 siswa program ADEM. Pada Tahun 2023, melalui Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan (Puslapdik), Kemendikbudristek telah menyalurkan bantuan beasiswa ADEM sebanyak 3.251 siswa yang terdiri dari 989 siswa kelas X, 954 siswa kelas XI, dan 1.308 siswa kelas XII.
Sebanyak 838 orang siswa lulusan ADEM asal Papua diketahui melanjutkan pendidikannya di berbagai perguruan tinggi di berbagai kampus di luar Papua melalui Program ADIK. Siswa sejumlah itu merupakan 15 persen dari 5.656 mahasiswa penerima ADIK yang pada tahun 2023 ini merupakan kerjasama Kemendikbudristek melalui Puslapdik dengan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).
Kepada para lulusan penerima ADEM asal Papua, Suharti berpesan agar dapat berbagi inspirasi dan memotivasi keluarga, teman, dan lingkungannya bahwa pendidikan dapat diakses bagi seluruh masyarakat Indonesia. Suharti juga memberikan semangat kepada seluruh lulusan penerima ADEM untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
“Tunjukkan prestasi di mana pun adik-adik berada. Pemerintah juga menyediakan beasiswa melalui ADik atau program lainnya seperti KIP Kuliah, bahkan bagi yang memiliki prestasi bisa melanjutkan kuliah ke luar negeri,” tutur Suharti.
Ditanya salah seorang siswa ADEM mengenai karir setelah lulus ADik, Suharti menjelaskan, pilihan karir merupakan hak setiap orang.
“Apakah setelah lulus ADik kelak berkarir di Jawa atau di daerah lain atau kembali ke Papua, itu semuanya pilihan masing-masing, walaupun saya berharap lulusan ADik kelak kembali dan membangun Papua, “kata Suharti.
Pengalaman baru
Tesa Juliska Sawen, salah satu penerima ADEM yang menjadi lulusan SMA Bina Persada Nusantara, Kota Bandung, Jawa Barat, menceritakan berbagai pengalamannya saat menjalani ADEM. Menurutnya, bisa bersekolah merantau menjadi pilihan yang menarik karena ia mendapatkan banyak pengalaman baru. Salah satunya, Tesa berkesempatan mengikuti program yang digelar oleh Kemendikbudristek yaitu Kemah Pelajar Pancasila pada November tahun 2022. Dalam ajang tersebut, ia mendapatkan apresiasi sebagai siswi terbaik pada pemanfaatan media sosial khususnya di Instagram dan TikTok.
“Terima kasih kepada pemerintah yang sudah menyediakan program ADEM, karena program ini sudah banyak membantu kami yang tidak mampu, dan kami selalu diperhatikan selama sekolah di sini,” tutur Tesa.
Senada dengan Tesa, Piter Nehemia V. Menufandu, siswa penerima ADEM dari dari Papua yang bersekolah di SMAN 1 Petir, Kabupaten Serang, Provinsi Banten mendapatkan banyak manfaat yang diperoleh.
“Dari program ADEM ini, saya bisa merantau dan banyak teman di sini, banyak pengalaman yang didapat. Semoga saya bisa melanjutkan kuliah di Universitas Airlangga dan dapat beasiswa lagi dari Kemendikbudristek,” pungkas Piter.
Pemulangan di 5 wilayah
Pemulangan siswa ADEM asal Papua itu digelar di lima wilayah, yakni DKI Jakarta, Magelang, Yogyakarta, Surabaya, dan Den Pasar. Pemulangan siswa ADEM Papua di DKI Jakarta yang melibatkan 109 siswa ADEM di Jawa Barat, dan Banten digelar secara langsung di Komplek Kemendikbud. Sementara di empat wilayah lainnya dengan sebanyak 211 orang siswa ADEM, digelar secara daring.
Dari Yogyakarta, perwakilan koordinator ADEM Yogyakarta, Albertus Tri Sucahyo mengatakan, di Yogyakarta, sebenarnya ada 40 siswa ADEM angkatan tahun 2020, namun yang sampai lulus hanya 30 orang dari enam SMA dan empat SMK..
“10 orang lainnya terputus di tengah jalan dengan berbagai sebab, “ujarnya.
Kepala Bidang Pendidikan Menengah Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Dinas Pendidikan Daerah Istimewa Yogyakarta, Basuki, menilai, para siswa ADEM yang bersekolah di Yogyakarta telah mampu berbaur dengan teman-temannya yang orang Jawa.
“Cirinya, mereka sudah bisa sedikit bahasa Jawa dan mengenai budaya dan karakter orang Jawa, apalagai setiap hari Kamis, semua siswa diwajibkan berbusana daerah Jawa, “kata basuki.
Sedangkan di Bandung, Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung, Wahyu Mijaya berharap agar para lulusan ADEM membawa bekal ke Papua berupa tiga kompetensi, yakni ilmu pengetahuan, keahlian, dan attitude atau sikap dan perilaku.