Puslapdik-Pengelola dan penyalur beasiswa di Indonesia diharapkan memperbanyak mahasiswa Indonesia yang memperoleh beasiswa jenjang S1, S2, dan S3 ke luar negeri. Namun, agar beasiswa yang disalurkan itu berdampak pada pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat Indonesia, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan para pengelola dan penyalur beasiswa.
Demikian dikatakan Bimo Sasongko, Ketua Ikatan Alumni Program Beasiswa Habibie (IABIE) yang juga Ketua Ikatan Alumni Jerman, dalam Silaturahmi Jaringan Beasiswa Indonesia 2022 yang digelar Forum Beasiswa Indonesia secara daring, beberapa waktu lalu.
Dalam forum yang digelar dalam rangka menuju Kongres Beasiswa Indonesia ke-2 Bulan Agustus mendatang itu, Bimo memberikan beberapa masukan terkait penyaluran beasiswa ke luar negeri.
Beberapa masukan Bimo Sasongko yakni:
- Penerima beasiswa ke luar negeri yang terbaik adalah tamatan SMA, bukan tamatan S1, apalagi S2. Alasannya, tamatan SMA itu usianya masih 17-18 tahun , masih belia, belum berkeluarga, belum punya beban, kemampuan Bahasa dan belajarnya masih sangat tinggi. “Kalau sudah berkeluarga, maka fokusnya jadi terpecah antara belajar dan keluarga, “ kata Bimo.
- Bidang studi yang jadi sasaran beasiswa harus berdampak bagi bangsa Indonesia. Menurut Bimo, sebaiknya 80 persen penerima beasiswa adalah yang memilih program studi di bidang sains dan teknologi. Alasannya, bidang sains dan teknologi merupakan kelemahan bangsa Indonesia sehingga sangat dibutuhkan. “Dana beasiswa kita terbatas, karenanya harus selektif dalam menentukan bidang yang dibutuhkan Indonesia, “kata Bimo.
- Tujuan negara yang disasar calon penerima beasiswa juga harus jadi prioritas. Pengelola dan penyalur beasiswa harus mengenali negara yang jadi pusat sains dan teknologi. Menurut Bimo, saat ini pusat kemajuan sains dan teknologi itu ada di Amerika, Eropa, Jepang dan Australia. Bahkan di Eropa harus dikerucutkan lagi, yaitu di Inggris, Jerman, Perancis dan Belanda. Selain itu, pengelola beasiswa juga harus menyeleksi, mana negara yang kira-kira ada dampaknya buat Indonesia pada 10-20 tahun ke depan. Hal itu penting karena ketika mendapat beasiswa, mahasiswa tak hanya menguasai ilmu pengetahuan, tetapi juga memperluas jejaring, memahami budaya setempat, menguasai proses adaptasi dan menyaring ide-ide. “llmunya sama antara teknik mesin di ITB, UI dan luar negeri, tapi yang akan didapatkan adalah bagaimana bergaul dengan orang Amerika, dengan orang Jerman dan sebagainya, “jelas Bimo.
- Semua penerima beasiswa harus mengikuti ikatan dinas, jangan dibiarkan dan dibebaskan setelah lulus. Bimo menyarankan agar pemerintah mengikat para penerima beasiswa agar setelah lulus diberi pekerjaan yang diawasi secara ketat. Tak hanya kementerian, tapi juga BUMN, pemerintah kota, kabupaten dan propinsi serta korporasi juga harus siap menampung para lulusan beasiswa luar negeri itu. “Itu penting agar hasil pemberian beasiswa itu dampaknya terasa oleh Indonesia, “kata Bimo.
- Dalam proses seleksi, pendaftar beasiswa tidak harus punya Letter of Agreement (LoA) dan kemampuan Bahasa Inggris, tapi yang penting punya kemampuan akademik, ketangguhan mental dan non akademik. Dalam pandangan Bimo, syarat kepemilikan LoA dan kemampuan Bahasa Inggris berpotensi penerima beasiswa hanya dari keluarga mampu. “Seleksi dan cari orang yang pintar akademik dan non akademik, kalau sudah didapat, didik Bahasa Inggris atau Bahasa sesuai negara tujuan selama setahun, dan LoAnya diurus pengelola beasiswa, “kata Bimo.
- Pengelola beasiswa tidak hanya kementerian atau pemerintah pusat,tapi juga perlu didorong agar pemberian beasiswa juga dilakukan pemerintah kota, kabupaten dan propinsi, organisasi keagamaan, ormas, partai politik serta korporasi.
- Penerima beasiswa harus diperbanyak dari kalangan guru dengan tujuan ke luar negeri. “Ini penting agar setelah lulus, para guru bisa menularkannya ke peserta didik sehingga peserta didik juga ikut meningkat kemampuannya, “katanya.
Baca juga :
- Pendaftar Beasiswa Perlu Kuasai Strategi Membuat Esai dan Motivation Letter
- Puslapdik Pastikan Beasiswa Cair Tepat Waktu dan Mencukupi Kebutuhan