Puslapdik– Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan kebudayaan (PMK), Muhadjir Effendi, secara resmi meresmikan terbitnya Peraturan Menteri Koordinator (Permenko) PMK Nomor 1 tahun 2022 Tentang Peningkatan Kesejahteraan Anak Usia Sekolah dan Remaja.
Peresmian aturan itu dilakukan dengan dimulainya Rencana Aksi Nasional Peningkatan Kesejahteraan Anak Usia Sekolah dan Remaja yang kemudian dikenal dengan sebutan RAN PIJAR.
“Peluncuran RAN PIJAR ini sekaligus peringatan Hari Kesehatan Se-dunia pada taggal 7 april yang bertema “Our Planet Our Health” yng bertujuan mengajak masyarakat menjaga planet bumi dan mausia agar tetap sehat, “kata Muhadjir saat peluncuran RAN PIJAR di Hotel Ritz Carlton, Mega Kuningan, Jakarta, Selasa,19 April 2022.
Selain itu, kata Muhadjir, peluncuran RAN PIJAR juga tak lepas dari disahkannya UU Tindak Pidana Kekerasan Seksual tanggal 12 April lalu yang sempat terlunta-lunta sekitar tujuh tahun.
“ Saya ucapkan terima kasih kepada Menteri PPPA yang mengawali UU tersebut dan Mendikbudristek yang telah mempercepatnya, “kata Muhadjir.
Terbitnya Permenko PMK tersebut, lanjut Muhadjir, diharapkan bisa mengatasi berbagai permasalahan yang menimpa anak dan remaja Indonesia. Dalam kesempatan itu, Muhadjir memaparkan berbagai hasil sensudan survey terkait anak dan remaja yang mengalami depresi, perundungan, kekerasan seksual, kekerasan cyber, narkotika dan terpapar paham radikal.
Berbagai kompleksitas masalah anak dan remaja tersebut, lanjut Muhadjir, memerlukan penanganan yang komprehensif dari pemerintah, seluruh kekuatan LSM, masyarakat madani dan semua pihak yang merasa ikut bertanggungjawab atas masa depan bangsa Indonesia.
“Kami berharap pada pimpinan daerah dan kementerian terkait, lembaga pendidikan, lembaga layanan sosial yang berkaitan dengan anak dan remaja usia sekolah untuk bisa betul betul saling bergandeng tangan, bekerja dengan penuh kesungguhan agar cita- cita kita membawa anak dan remaja kita yang kelak akan memmpin bangsa ini betul betul berhasil sesuai harapan bersama, “jelasnya.
Agus Suprapto, Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Pembangunan Kependudukan Kemenko PMK mengatakan, RAN PIJAR disusun m, elalui kolaborasi dengan 20 kementerian dan lembaga negara, khusus menyasar kelompok anak-anak usia sekolah dan remaja usia 7-18 tahun.
“Harapan kami agar mereka tetap sehat, tinggal dalam lingkungan yang aman dan suportif, serta memberikan kesempatan belajar, memingkatkan keterampilan hidupnya, dapat berkontribusi aktif di masyarakat, dan memiliki ketahanan serta mampu mengambil sikap mandiri, “ungkap Agus.
Dukungan 20 kementerian dan lembaga
Dalam peluncuran RAN PIJAR tersebut, 20 Kementeran dan Lembaga telah menyatakan dukunganya. Mendikbudristek, Nadiem Anwar Makarim, mengatakan, Permenko PMK Nomor 1 tahun 2022 tersebut searah dengan konsep Merdeka Belajar yang saat ini sedang digaungkan Kemendikbudristek.
“Permenko dan Merdeka Belajar ini terutama terkait dalam penciptaan iklim keamanan, kesejahteraan, daa kesehatan peserta didik, “kata Nadiem.
Nadiem mencontohkan, dalam Asesmen Nasional yang sudah berlangsung beberap waktu lalu, . telah mengukur iklim keamanan dan kebhinekaan. Dari Asesmen Nasaional itu, memulai langkah awal dari perubahan.
“Kalau kita tidak bisa mengukur, kita tidak tahu apa yang harus diperbaiki. Dari situlah terdeteksi isu-isu perundungan, kekerasan seksual dan intoletansi di serkolah. Dari situlah kita akan akan memulai perubahan, “kata Nadiem.
Menurut nadiem, Permenko PMK tersebut memiliki target-target yang spesifik, dan tangible untuk mencapai kesejahteraan peserta didik.
Dalam peluncuran tersebut dibrikan bantuan secara simbolis kepada beberapa peserta didik. Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, I Gusti Ayu Bintang Darmawati memberikan bantuan berupa booklet stop tradisi bullying, modul dan flyer internet aman untuk anak, dan activity book aku siap menghadapi bencana. Bantuan secara simbolik diberikan kepada Naura Hajida, siswa kelas 4 SD IT Al Qalam, Depok.
Sementara itu, Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, memberikan bantuan kepada Kalista Nabila, siswa SMA 28 Jakarta dan Janonda Trikurnia dari SMPN 265 Jakarta. Keduanya secara simbolik menerima bantuan berupa tablet tambah darah.
Sedangkan Mendikbudristek, Nadiem Anwar Makarim, memberikan bantuan Kartu Indonesia Pintar (KIP) secara simbolis kepada Kiki, siswa Kelas IX di SMPN 2 Tangerang dan Kartu identitas Anak(KIA) kepada Athalah Syafiyah, siswa kelas IX SLB Negeri A, Lebak Bulus,Jakarta Selatan, seorang penyandang disabilitas tunanetra.
Selain itu, Kepala BKKBN, Hasto Wardoyomemberikan modul “Tentang Kita” kepada Syifaruni Prima Ratmoko dan Adventius Imanuelle. Modul “Tentang Kita” merupakan buku pegangan para konselor sebaya di Pusat Infornasi dan Konseling Remaja. Buku tersebut mengedukasi teman sebayanya tentang kesehatan reproduksi dan perencanaan kehidupan masa depan.
Terakhir, Sekjen Kemensos menyerahkan alat bantu kursi roda kepada M Kensi Tirta Hutauruk, seorang anak penyandang Celebral Palsy. Bantuan juga diberikan kepada seorang perwakilan anak yatim piatu yang orang tuanya meninggal karena covid 19. Anak tersebut menerima bantuan senilai Rp300 ribu setiap bulannya.