Puslapdik- Bertempat di Swissbell Hotel, Bogor, 1-3 Februari 2023, Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan (Puslapdik) menggelar kegiatan Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Keuangan. Salah satu materi yang dipaparkan adalah “Strategi Pencapaian Nilai Kerja Anggaran 2023” yang menghadirkan narasumber Avviz Elfarij SE., MM dari Direktorat Pelaksana Anggaran Kementerian Keuangan. Materi tersebut berupa pemaparan tentang bagaimana meningkatkan kinerja IKPA (Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran), salah satunya bagaimana pengelolaan UP (Uang Persediaan) dan TUP (Tambahan uang Persediaan) dan perencanaan DIPA (Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran). Menurut narasumber, indikator IKPA adalah ketepatan waktu pelaporan data capaian output yang bernilai 30 persen, dan capaian output itu sendiri yang bernilai 70 persen.
Narasumber juga memaparkan capaian IKPA Puslapdik 2022 yang nilai totalnya 89, 50. “Sudah bagus namun masih dibawah rata-rata Kemendikbudristek”, katanya.
Dipaparkan, nilai total tersebut secara rinci adalah penyerapan anggaran yang mencapai 93,85, belanja kontraktual ( 77,38), penyelesaian tagihan (100), serta pengelolaan UP dan TUP ( 83,68).
Kegiatan tersebut juga menghadirkan narasumber dari Kantor Pelayanan Pajan Pratama Jakarta Tanah Abang Tiga. Ki Agus Muhammad Amin dan Gilang Dimas Permadi memaparkan terkait mekanisme pemotongan dan pemungutan pajak penghasilan bagi instansi pemerintah.
Pengendalian internal untuk tercapainya misi satker
Narasumber lain adalah Herry Respati, Penyusun Program Anggaran dan Pelaporan pada Biro Sumber Daya Manusia Kemendikbudristek. Herry memaparkan terkait mekanisme pengendalian internal.
“Pengendalian internal merupakan sistem dan proses yang dirancang yang dirancang untuk memberi jaminan pada manajemen, bahwa tujuan dan sasaran akan tercapai, “ujar Herry.
Ditegaskannya, pengendalian internal itu berbicara tentang bagaimana pekerjaan seharusnya dilakukan, dan bukan untuk menambah dokumen pekerjaan.
Ada lima komponen dalam pengendalian internal, yakni lingkungan pengendalian, penilaian resiko, aktivitas pengendalian, informasi dan komunikasi, serta aktivitas pemantauan.
Dalam kesempatan itu, Herry juga memaparkan tentang COSO atau Committe of Sponsoring Organization of The treadway Commision.
“COSO ini digunakan untuk menerapkan pengendalian internal menjadi terintegrasi ke dalam proses bisnis, “katanya.
Saat pembukaan kegiatan, Kepala Puslapdik, Abdul Kahar menyampaikan beberapa hal yang harus jadi perhatian. Hal-hal tersebut antara lain efisiensi kegiatan, kewajiban pembuatan panduan kegiatan untuk setiap kegiatan, dan sebagainya.