Puslapdik– Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan (Puslapdik) menggelar acara Bimbingan Teknis (Bimtek) Pelaporan Penerima Beasiswa Penghargaan KRI Nanggala 402 Pada Sistem Pelaporan Beasiswa Unggulan (BU) Puslapdik.
Bimtek yang berlangsung di Hotel Platinum Surabaya pada 28 September 2022 tersebut dihadiri secara langsung dan juga melalui zoom oleh 47 orang tua dari anak-anak prajurit awal kapal selam KRI Nanggala 402 yang gugur dalam musibah di perairan Bali Utara pada 21 April 2021 lalu.
Menurut Tatang Supriatna, Sub Koordinator BU Puslapdik, Tahun 2022 ini merupakan tahun kedua penyaluran Beasiswa Penghargaan KRI Nanggala 402.
“Pada tahun pertama kemarin, tahun 2021, sistem pelaporan belum terbentuk sepenuhnya, baru tahun ini dibentuk sistem yang lengkap, “kata Tatang
Sistem pelaporan ini penting diketahui para orang tua penerima manfaat beasiswa dan juga oleh pihak TNI AL, karena beasiswa penghargaan KRI Nanggala 402 merupakan beasiswa terpanjang.
“Disebut beasiswa terpanjang karena mengcover para penerima beasiswa sejak jenjang SD, SMP, SMA, sampai perguruan tinggi yang diperkirakan 4 tahun sehingga beasiswa ini diprediksi berakhir tahun 2034, “kata Tatang.
Baca juga : Kemendikbudristek dan TNI AL Tandatangani MoU Pemberian Beasiswa bagi Keluarga Awak KRI Nanggala 402
Dengan adanya sistem pelaporan ini, kata Tatang, siapapun yang nanti mengelolanya,baik di Puslapdik maupun di TNI AL akan bisa mengawal, memantau, dan memastikan kesinambungan beasiswa ini sampai selesai, termasuk mengawal proses pelaporannya.
Dikatakan Tatang, berbeda dengan sistem pelaporan jenis beasiswa lainnya, pada beasiswa penghargaan KRI Nanggala 402 ini, system pelaporan hanya memuat status keaktifan penerima beasiswa di satuan pendidikan atau di kampus.
“Hanya memuat status keaktifan, tanpa laporan prestasi, jadi apapun prestasinya, beasiswa tetap diberikan selama disiplin dalam pelaporan keaktifan sebagai pelajar atau mahasiswa kelak, “ujarnya.
Septien Primadiassari, Koordinator Pokja Beasiswa Pendidikan Tinggi Puslapdik, menambahkan, sistem pelaporan ini sudah terintegrasi agar dalam pengelolaannya bisa tetap dikawal secara baik oleh Puslapdik, TNI AL dan ibu-ibu penerima manfaat.
“Pemerintah menjamin anak-anak dari prajurit KRI Nanggala 402 bisa menyelesaikan pendidikan hingga perguruan tinggi, “ujar Septien yang juga kerap dipanggil Dias ini.
Dias memperkuat apa yang dikatakan Tatang, bahwa dalam sistem pelaporan, cukup dilampirkan buku raport saja dan kalau kelak jadi mahasiswa cukup Kartu Hasil Studi (KHS) serta status keaktifan. Dias berharap agar TNI AL terus mengawal agar jangan sampai para penerima manfaat terputus beasiswanya di tengah jalan.
Mayor Laut Alexius Agung FP, Pjs Pasminsatsel, mengungkapkan, sistem pelaporan ini diharapkan akan mempermudah pencairan beasiswa serta bagaimana pelaporannya.
I Wayan Loster, Tim Teknis Pokja BU Puslapdik, menjelaskan, dana bantuan pada beasiswa penghargaan KRI Nanggala 402 ini sifatnya paket perjenjang. Berbeda dengan sistem beasiswa lainnya yang bantuannya mengikuti besaran biaya Pendidikan dan besaran biaya hidup sesuatu standar Kementerian Keuangan.
“Pada beasiswa ini, sudah dibuat paket, Paket SD berapa, paket SMP berapa dan seterusnya. Kalau beasiswanya lebih besar dari biaya Pendidikan, maka kelebihannya menjadi keuntungan penerima manfaat, sebaliknya kalau biaya pendidikan lebih tinggi dari beasiswanya, silakan diatur dengan bantuan biaya hidup, “jelas Wayan.
Bimbingan teknis tentang penggunaan Sistem Aplikasi Pelaporan Beasiswa Unggulan ini dihadiri oleh beberapa perwira TNI AL, yakni Kolonel Laut Suplai Agus Karyanto ( Kasubdisjahpers Diswatpersal), Letkol Laut Khusus Panggabean ( Pabanwatspers Koarmada II), Letkol Laut Khusus Rojilun (Kasi Minwat Diswatpersal), Mayor Laut Pelaut Alexius Agung FP (PJS Pasminsatsel), dan Ferry Haryoko (Kaur Santunan Diswatpersal).