Puslapdik- “Mas, saya mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta, sudah duduk di semester IV, saya ingin dapat beasiswa dari Puslapdik, bisakah?”,
“Mas, Saya tahun ini mahasiswa penerima KIP Kuliah Tahun 2021, bisakah saya pindah program studi?”,
“Mas, saya dosen di perguruan tinggi akademik, namun prodinya vokasi, bisakah saya mendaftar beasiswa untuk kategori dosen vokasi?”.
Pertanyaan-pertanyaan itu adalah sebagian dari puluhan pertanyaan yang diajukan para mahasiswa di beberapa perguruan tinggi di sekitar Yogyakarta. Mereka mendatangi stand Puslapdik pada gelaran World Education Expo (WEE) Indonesia tahun 2022 di Hotel Hilton, Sleman,Yogyakarta, pada 16 Maret 2022.
WEE itu diselenggarakan MSW Global dan diikuti puluhan lembaga pendidikan tinggi dalam dan luar negeri. Gelaran WEE di Yogyakarta itu merupakan gelaran pertama dari serangkaian WEE di lima kota. Usai dari Yogyakarta, gelaran WEE berikutnya digelar di Bandung pada 18 Maret, dan dilanjutkan di Jakarta pada 19 Maret. Gelaran selanjutnya akan dilaksanakan di Surabaya pada 20 Maret dan berakhir di Denpasar pada 22 Maret 2022.
![](https://puslapdik.kemdikbud.go.id/assets/images/288511549.jpg)
Menurut Ade Prayogi, salah seorang panitia, pada gelaran WEE di Yogyakarta, tercatat ada 250 orang mahasiswa yang mengunjungi berbagai stand di pameran tersebut.
Dalam WEE tersebut, Puslapdik sendiri menyosialisasikan program KIP Kuliah, ADik atau Afirmasi Pendidikan Tinggi, dan Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI). KIP Kuliah merupakan bantuan pemerintah yang memberi kesempatan pada mahasiswa dari keluarga miskin, rentan miskin, dan korban bencana alam untuk menikmati pendidikan tinggi. Adapun ADik adalah beasiswa yang diberikan untuk mahasiswa asal Papua, Papua Barat, Daerah 3T, anak TKI, dan daerah kekhususan. Sedangkan BPI merupakan program Beasiswa jenjang S1, S2, dan S3 untuk siswa berprestasi, calon guru, dosen, dan pelaku budaya. Di WEE, tersebut, selain Puslapdik,stand Kemendikbud juga diisi oleh stand Biro Kerjasama dan Hubungan Masyarakat (BKHM) yang menyosialisasikan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
Berbagai pertanyaan dari para pengunjung stand Puslapdik itu dilayani tim Puslapdik, yakni Dwi Ernawati dari Pokja BPI dan Putri dari Pokja KIP Kuliah dan didampingi Mohammad Saeful Hadi dari Tim IT. Tim BKHM yakni Aline dan Devi juga turut membantu melayani para mahasiswa tersebut.
![](https://puslapdik.kemdikbud.go.id/assets/images/106090213.jpg)
Menurut Dwi, mahasiswa yang datang kebanyakan bertanya soal persyaratan memperoleh beasiswa.
“Masalahnya,mereka itu mahasiswa ongoing, sehingga peluang mendapatkan beasiswa pendidikan Indonesia tidak ada sebab beasiswa ini khusus untuk mahasiswa baru, baik S1, S2, dan S3, “kata Dwi.
Awaludin, seorang mahasiswa UGM yang memperoleh Beasiswa Unggulan beberapa tahun lalu mengatakan, ia mengajak teman-temannya untuk menghadiri WWE tersebut. “Mungkin peluang dapat beasiswa belum ada, tapi setidaknya dengan menghadiri WWE dan berkunjung ke stand Puslapdik, mereka termotivasi untuk meneruskan pendidikan ke jenjang berikutnya, “kata Awaludin.
Aline, staf BKHM, mengatakan rasa puasnya karena banyak pengunjung yang datang ke stand Kemendikbud.
“Gelaran WWE pertama di Yogyakarta ini akan kami evaluasi untuk pelaksanaan WEE di kota-kota berikutnya”, katanya.